Wednesday, July 23, 2008

Takut Allah Bukan Slogan Semata

Oleh: M. Rum Budi S.

Untuk menyuntik semangat keberanian terhadap anggota kelompoknya, kadang sambil meneriakkan takbir 3x, orang sering berucap : tak ada yang saya takuti kecuali Allah swt. Seakan-akan dengan ucapan itu Allah swt bersama mereka dan melindungi perbuatan mereka. Padahal perbuatan yang akan dilakukan bukan perbuatan yang diridhoi Allah swt. Apa yang diperjuangkan padahal tidak sesuai dengan syariat Allah swt. Takut kepada Allah swt seolah-olah diartikan sebagai alat motivasi untuk menghadapi musuh supaya apa yang dicita-citakan untuk kepentingan dunia itu tercapai, sehingga Allah swt dipersonifikasikan ada dibelakang mereka.

Takut kepada Allah swt bukan jargon politik, bukan kata-kata selogan, dan bukan kalimat untuk menakut-nakuti, tetapi mempunyai makna amaliah dan tanggung jawab dihadapan Allah swt. Dan orang yang paling takut kepada Allah swt adalah Rasulullah. Tidak ada yang takut kepada Allah swt kecuali beliau. Rasulullah saw bersabda kepada para sahabatnya “ sesungguhnya orang yang paling takut kepada Allah adalah aku.” (HR. Bukhari, Amad, dan Abu Daud).

Abu Bakar Ash-Shiddiq ra mencirikan golongan orang yang takut kepada Allah swt dengan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Merasa rendah diri di hadapan Allah swt.
2. Merasa kebaikannya masih sedikit.
3. Merasa banyak dosanya.
(Iman Nawawi dalam Nasaihul Ibad).

Merasa rendah diri dihadapan Allah swt adalah mengakui apa yang dilakukan selama ini belum sepenuhnya memenuhi panggilan islam secara kaffah dan belum maksimal menggunakan tenaga dan waktunya untuk mengabdi kepada Allah swt.

Merasa kebaikannya masih sedikit adalah wujud dari takut kepada Allah. Takut bahwa amalnya nanti tidak diterima Allah swt karena tidak sesuai dengan niat yang ikhlas, tidak mengikuti sunnah RasulNya, dan tidak sesuai dengan dengan jalan yang lurus (jalan Al-Qur’an).

Manusia memang tempat salah dan banyak dosa karena sifat lemahnya. Tetapi sedikit orang yang merasa banyak dosanya. Sebagai orang mukmin dan muslim yang hatinya hidup, seharusnya yang paling ditakuti adalah banyaknya dosa yang melekat dalam dirinya. Merasa banyak dosa dari apa yang telah diperbuat akan mengakibatkan orang segera bertobat dengan memperbaiki semua amaliyahnya, dan akan terus –menerus melaksanakan kebaikan. Sedangkan orang kafir itu senantiasa memandang baik apa yang telah mereka kerjakan dan bangga dengan dosa-dosanya.

Takut kepada Allah swt pada prinsipnya merupakan bukti orang yang tidak mengutamakan kehidupan duniawi serta mengetahui bahwa kehidupan akherat itu lebih baik dan lebih abadi, sehingga ia menunaikan segala apa yang diwajibkan Allah swt serta menjauhi semua larangan-Nya.

Allah menjelaskan bahwa Dia telah menyediakan dua surga yang takut kepadaNya.

Bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga” (QS ar-Rahman: 46).




1 comment:

Bunbukan Indonesia said...

Subhanalloh, menyentuh kalbu.
terima kasih sobat.
Wahyul
Iizuka, Japan.