Monday, July 21, 2008

Bila Diseru Allah

Oleh : M.Rum Budi S.

Sebagai staf atau pejabat yang mempunyai loyalitas dan kesetiaan, memang susah menolak tugas atasannya, tapi bisa dipikirkan bagaimana mengutamakan seruan Allah dari pada ajakan manusia. Misalnya kalau ada kemungkaran yang dilihat di lingkungan kerjanya, bagaimana seorang pegawai berani amar ma’ruf nahi mungkar sekuat tenaga yang dilakukan karena Allah, sehingga tidak membiarkan kemungkaran itu berlangsung terus.

Seruan Allah kepada manusia untuk bersyahadat, sholat, zakat, puasa dan haji bagi setiap orang muslim begitu jelas seperti mereka melihat perbedaan warna hitam dan putih. Setiap muslim memahami bahwa hal tersebut adalah suatu amal kewajiban dan bila meninggalkannya adalah dosa. Setiap muslim sadar betul bahwa setiap seruan yang berasal dari Allah dan RasulNya adalah kebenaran dan bisnis yang menguntungkan (bisnis yang tidak dirugikan sama sekali) di dunia maupun di akherat. Tetapi kebanyakan dari manusia itu berpaling atau sengaja memalingkan diri dari seruan Allah. Berpaling dari seruan Allah adalah pekerjaan orang-orang yang tidak tahu diuntungkan dan lemah dalam pandangan terhadap negeri akherat.

Orang-orang yang berserah diri, beriman kuat dan bertawakal hanya kepada Allah senantiasa datang menuju seruan Allah. Bila adzan dikumandangkan mereka segera menyambutnya dan hatinya akan selalu resah bila tidak menyepurnakan wudunya kemudian melangkahkan ke masdjid untuk berjamaah. Bila malam telah sampai di 1/3 ujungnya, mereka berdiri lama untuk sholat tahajut dan memohon ampun atas segala kesalahan yang diperbuat. Mereka senantiasa membuktikan ketaatannya untuk sholat subuh berjamaah di Masjid, karena tahu betapa besar manfaat berjamaah sholat subuh. Bila biaya telah mencukupi untuk memenuhi panggilan ibadah haji mereka bersegera memenuhi, tanpa banyak alasan apapun juga, karena mereka takut alasannya tidak bisa dipertanggung jawabkan dihadapan Allah dan mereka takut pula termasuk orang yang matinya dalam keadaan Nasrani atau Yahudi.

Menomor satukan seruan Allah itu juga mereka buktikan dengan senantiasa berbaik sangka terhadap apa yang ditakdirkannya, sehingga Allah memasukkan mereka kepada hamba-hambaNya yang beribadah dengan baik. Artinya mereka bersyukur atas sekecil nikmat apapun yang diterimanya dan bersabar atas setiap cobaan yang ditimpakannya. Bagi mereka seruan Allah adalah santapan yang lezat dan istirahat yang mencukupi.

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (QS Ali Imran 133).

Bersegera kepada seruan Allah mengandung pengertian peningkatan upaya untuk berlomba saling mendahului dengan yang lain menuju ampunan Allah. kemudian menyadari semua kesalahan dan keterbatasannya, karena orang beriman tahu bahwa Allah Maha Penerima Taubat dan Maha pengasih. Siapapun orang muslim yang terus berlomba untuk menyambut segera seruan Allah, Insya Allah mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Kalau ada yang mengklaim bahwa hanya diri dan kelompoknya saja yang masuk surga berarti telah mempersempit surga Allah yang sangat luas. Tetapi yang jelas tiket masuk surga itu syaratnya setia dan loyalitasnya tinggi kepada seruan Allah.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal. (QS Al-Anfaal 2).

Seruan Allah itu tidak akan masuk ke dalam hati orang munafik, karena orang munafik itu pembohong, sukar mengingkari janji dan tidak memegang amanah. Orang munafik itu pada dasarnya tidak beriman sedikitpun terhadap ayat-ayat Allah, tidak bertawakal, tidak sholat saat sendirian, dan tidak menunaikan zakat dalam harta kekayaan mereka. Tetapi seruan itu hanya untuk orang-orang beriman yang apabila disebut nama Allah bergetarlah hati mereka, lalu merekapun bersegera melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka. Dan kepada Rabbnyalah mereka bertawakkal.

Allah ‘Azza wajalla berfirman dalam (Hadist Qudsi): “ wahai orang yang esok hari bila diseru oleh manusia akan menyambutnya, dan bila diseru Allah dia berpaling dan mengesampingkan, ketahuilah, apabila kamu minta Aku memberimu. Jika kamu berdoa kepada-Ku Aku kabulkan, dan apabila kamu sakit Aku sembuhkan, dan jika kamu berserah diri Aku memberimu rezeki, dan jika kamu mendatangi- Ku Aku menerimamu, dan bila kamu bertaubat Aku ampuni dosa-dosamu, dan Aku Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih”. (HR. Attimirmidzi dan Al Hakim)
.
 

No comments: