Friday, August 19, 2011

Bagian Korupsi Kisah Qorun

oleh M. Rum Budi Susilo.

Allah Swt. Telah memberi petunjuk berupa pelajaran tentang sejarah Qorun: seorang yang hidup di Jaman Nabi Musa, sebagai bendahara negara (kerajaan), tetapi dia mengambil uang negara bersama Fir'aun dan teman-temannya untuk melanggengkan kekuasaan Fir'aun dalam menindas perekonomian rakyatnya. Berbagai kritik dari para moralis telah disampaikan kepada Qorun, tetapi justru Qorun tidak bergeming sama sekali, bahkan Qorun bembanggakan hartanya dengan show di jalan, menunjukkan kepada rakyatnya seakan-akan Qorun tidak malu bahwa harta yang diperolehnya itu berasal dari Korupsi yaitu mengambil uang Negara untuk kepentingan dirinya dan golongannya. Akibatnya Qorun dan Rumahnya telah dibenamkan Oleh Allah Swt kedalam bumi. Maka selesailah babak Kehidupan lembaran Qorun di Jaman Nabi Musa. Kisah Qorun memang sudah berlalu tapi pengikutnya banyak sekali sampai akhir jaman.

Perhatikan Firman Allah Swt. tentang kehidupan Qorun itu di dalam Al-Qur'an Surat Al-Qasas ayat 76 s/d 81 (QS 28/76-81).

" Sesungguhnya Qorun adalah termasuk kaum Musa, maka berlaku aniaya terhadap mereka. Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. Ingatlah ketika kaumnya berkata  kepadanya: " janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah Swt tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri". (QS 28/76).

" Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah swt kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat dan janganlah kamu lupakan bahagiaanmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS 28/77).

Qarun Berkata: "sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yg lebih kuat dari padanya dan lebih banyak mengumpulkan harta? dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu tentang dosa-dosa mereka. (QS 28/78).

Maka keluarlah Qorun kepada kaumnya dalamkemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: " Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qorun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar". (QS 28/79).

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu:"kecelakaan yang besar bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar". (QS 28/80).

Maka kami benamkanlah Qorun beserta rumahnya kedalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tidaklah ia termasuk orang ang dapat membela dirinya. (QS 28/81).

Di Jaman Modern di Indonesia dimana saya hidup ada sederetan lembaran kisah dari perulangan lembaran korupsi Qorun, yaitu lembaran kisah Edy Tansil, Gayus, sampai Nazarudin. Dan saya yakin lembaran korupsi Edy Tansil, Gayus, dan Nazarudin merupakan lembaran kisah yang telah, sedang dan akan selalu diikuti oleh berjuta-berjuta orang pengikutnya yang hidupnya berorientasi pada dunia sebagaimana digambarkan dalam QS 28/79 tadi.

Bukankah hidup dengan limpahan harta korupsi itu senantiasa berakhir dengan ditenggelamkam Rumah Pelaku Korupsi itu ke Rumah Penjara. Belum nanti kalau pelaku korupsi itu kemudian dihadapkan pada pengadilan Akherat. Apakah tidak cukup untuk dipirkannya. Hidup memang pilihan, tetapi mengapa kita tidak memilih jalan Allah, sehingga kita tidak dibinasakan Allah di dunia dan di Akherat.




No comments: