Thursday, July 17, 2008

Perempatan Lampu Merah

Oleh: M. Rum Budi S.

Ketika mobil berhenti di perempatan lampu merah, tukang rokok akan senantiasa menawarkan barang dagangan, tukang bersih-bersih kaca langsung bekerja, pengamen langsung menempel di jendela mobil anda dan tidak lupa pengemis mengadahkan tangannya untuk meminta shodaqoh dari anda. 
Anda memang harus hati-hati, karena sikap hati-hati itu akan lebih menyehatkan qolbu anda dan memberikan banyak kesempatan untuk mengambil pelajaran dari setiap peristiwa yang anda alami. Jagalah hati anda ketika memberi shodaqoh kepada pengemis, tukang bersih-bersih kaca dan pengamen yang anda jumpai di perempatan lampu merah. Berbuatlah ikhlas, jangan berprasangka buruk atau mengiringi pemberian uang recehmu dengan kata yang menyakiti hati sipenerima walaupun apa yang anda ucapkan tidak terdengar oleh mereka.
Wahai, orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan sipenerima, seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. (QS Al-Baqarah 264).
Untuk mencapai keikhlasan beramal diperlukan niat yang lurus. Niatkan untuk setiap harinya anda bisa menyisihkan uang untuk memberi shodaqoh kepada pengemis dan pengamen, disetiap kesempatan melewati perempatan lampu merah. Semakin banyak anda melewati lampu merah semakin besar pahala shodaqoh anda. Mungkinkah uang Shodaqoh anda hari ini lebih besar dari biaya uang rokok anda? Besarnya uang memang tidak menjamin niat lurus anda beramal, tetapi berlomba-lomba dalam kebaikan yang merupakan ciri semangat orang mukmin.
Barangsiapa menyenangi amalan kebaikan dan menyedihkan (bersedih dengan) keburukannya maka dia adalah seorang mukmin (HR. Al Hakim).
Ingatlah kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang dan taatilah peraturan lalu lintas. Allah memberi kepada anda kemampuan untuk membeli kendaraan dan anda pandai mengendarainya. Mengapa anda tidak berterima kasih kepada Allah, untuk membayar zakat kendaraan anda, dan memperbanyak infak dan shodaqoh ketika berkendaraan?. Allah pasti akan mengganti dan melipat gandakan apa yang telah anda infakkan.
Katakanlah sesungguhnya Tuhan-ku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi siapa yang dikehendaki-Nya. “Dan barang apa saja yang yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya (QS:Saba’; 39).
Saking takutnya bershodaqoh, kemudian melanggar lampu merah . Kemudian Kolusi sebenarnya hal yang seharusnya anda sangat benci, tetapi terpaksa dilakukan. Kalau Pak Polisi penjaga lampu merah yang anda sering tuduh suka mencari-cari kesalahan orang lain, ternyata penyebabnya adalah diri anda sendiri. Sadarilah menghindari berhubungan dengan Pak Polisi untuk hal-hal yang sangat tidak perlu, jauh lebih mengurangi dosa anda. Minta ampunlah kepada Allah, bila terpaksa anda melakukannya. Ketika melewati atau berhenti di lampu merah perbanyakilah istighfar. Insya Allah anda akan beristighfar setiap harinya lebih dari 70 kali. Sesungguhnya Nabi Muhammad beristighfar minimum 70 kali.
Barangsiapa memperbanyak istighfar maka Allah akan membebaskannya dari kedukaan dan memberinya jalan ke luar bagi kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duganya (HR. Abu Dawud).

1 comment:

bow said...

kalau misalnya sipengemis adalah anak-anak atau orang yang masih sempurna fisiknya sehingga masih dapat bekerja apakah juga pantas untuk di beri shodaqoh. Semakin sering kita memberi bisa2 mereka semakin tergantung pada orang lain alias kita sama saja membuat mereka tambah malas tak mau bekerja. Kalau mau bersodaqoh kepada pengemis alangkah baiknya kita lihat dulu apakah pengemis tersebut pantas untuk deberi sodaqoh atau tidak. Misalnya orang yang cacat fisik atau orang yang sudah renta yang benar2 tidak mampu untuk bekerja, orang2 seperti ini yang pantas untuk menerima shodaqah. Mf. Jazk