Wednesday, November 26, 2008

Mengingat Mati

Oleh: M. Rum Budi S.

  • Dari ‘Abdullah bin ‘Umar RA ía berkata : Rasulul!ah SAW memegang pundak saya lalu bersabda, “Jadilah kamu di dunia ini seolah-olah kamu orang asing atau orang yang sedang di dalam perjalanan” Dan Ibnu Umar berkata, “Apabila kamu berada di waktu sore, Janganlah kamu menunggu waktu pagi. Dan apabila kamu berada di waktu pagi, maka janganlah kamu menunggu waktu sore. Beramallah di waktu sehatmu untuk simpanan di waktu sakitmu, dan beramallah di waktu hidupmu untuk simpanan ketika matimu”. [HR. Bukhari].
  • Dari Mu’adz RA, ía berkata Aku pernah berkata, “Ya Rasulullah, berilah washiyat kepadaku” Beliau bersabda, ‘Sembahlah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, hitunglah dirimu termasuk orang-orang yang akan mati dan ingatlah kepada Allah di waktu tenang maupun di waktu bergejolak. Apabila kamu terlanjur melakukan keburukan maka iringilah dengan melakukan amal kebaikan, rahasia dengan rahasia dan terang-terangan dengan terang-terangan. [HR. Thabrani].
  • Dari Abdullah bin Umar RA, Ia berkata : Rasulullah SAW pernah melewati saya, pada waktu itu saya sedang memperbaiki tembok saya dan ibu saya. BeIiau bersabda, “Apa ini wahai ‘Abdullah ?“ Aku menjawab, “ya Rasulullah, ini sudah rusak, maka dari itu kami lalu memperbaikinya” BeIiau bersabda, “Urusan (akhirat) itu Iebih cepat dari pada yang demikian itu”. Dan dalam satu riwayat, dia berkata Rasuluilah SAW pernah melewati kami pada waktu itu kami sedang memperbaiki rumah kami yang rusak. Lalu beiiau bertanya, “Apa ini ?“ Maka kami menjawab, “Rumah kami yang sudah rusak, maka kami memperbaikinya” Beliau bersabda, “Tidaklah aku melihat urusan (akhirat) itu kecuali lebih cepat dari yang demikian itu”. [HR. Abu Dawud, Tirmidzi, ia berkata hadits hasan shahih, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban].
  • Dari Abdullah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Surga itu lebih dekat kepada seseorang diantara kalian dari pada tali sandalnya, sedang neraka juga seperti itu”. [HR. Bukhari]
  • Dari Sa’ad bin Abu Waqqash RA, Ia berkata: Seorang laki-laki datang kpd Nabi SAW dan berkata, “Berilah washiyat kepadaku ya Rasulullah“. Beliau bersabda, “Wajib atasmu merasa cukup dari apa-apa yang ada di tangan manusia. Dan hati-hatIlah kamu berlaku rakus, karena yang demikian itu kefakiran yang ada, dan laksanakanIah shalatmu sedangkan kamu akan berpisah (dengan dunia) dan hati-hatllah kamu dan melakukan kesaIahan-kesalahan” [HR. Hakim dan Baihaqi. Hakim berkata, shahih sanadnya]
  • Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Bersegeralah kalian untuk beramal sebelum datangnya tujuh hal: 1. Tidaklah kamu menunggu kecuali kemelaratan yang melupakan, 2. kekayaan yang menyebabkan melampaul batas, 3. sakit yang merusakkan, 4. tua yang melemahkan pikiran, 5. mati yang datangnya tak terduga, 6. dajjal, yaltu seburuk-buruk yang ditunggu, 7. Hari qiyamat, karena hari qiyamat itu sangat dahsyat lagi pahit”. [HR. Tirmidzi, Ia berkata hadits hasan].
  • Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, ‘Bersegeralah kamu sekalian untuk beramal, sebelum datangnya saat-saat kekacauan seperti memotongnya malam yang gelap, di waktu pagi seseorang dalam keadaan beriman dan di waktu sore menjadi kafir. Di waktu sore seseorang dalam keadaan beriman dan di waktu pagi menjadi kafir. Dia menjual agamanya dengan harta benda dunia”. [HR. Muslim].




2 comments:

Yudha Yudhanto said...

Setuju 100% ..
Ciri-ciri orang cerdas adalah slalu mengingat mati dan (bukan atau)
mempersiapkan untuk menyabutnya

Anonymous said...

ya om, yang susah adalah mempersiapkan diri untuk dapat hidup leyak setelah mati he..he. Kalau matinya sih gak usah ditunggu, apalagi diusahakan pasti akan datang je.